Tim nasional Spanyol merengkuh gelar juara Piala Eropa 2012 setelah membungkam Italia 4-0 di laga final, Minggu 1 Juli 2012 atau Senin dini hari waktu Indonesia. La Furia Roja mengukir sejarah baru sebagai tim pertama yang mampu mempertahankan predikat terbaik di Benua Biru.
sehingga mengkokoh kan image spanyol yang memegang juara euro selama 3 kali berturut.turut.
Minggu, 01 Juli 2012
MESKIPUN GAGAL TAPI TETEP OKE
Gelandang tim nasional Italia, Daniele De Rossi, mengakui Spanyol adalah tim yang tangguh dan pantas keluar sebagai juara Eropa. Meski demikian, menurut De Rossi, skuad Italia juga pantas dipuji karena mereka telah memulai era baru untuk masa depan Gli Azzurri.
Italia datang ke turnamen Piala Eropa 2012 dengan segudang masalah. Dimulai dari rentetan buruk hasil uji coba, sampai terbongkarnya skandal pengaturan skor yang mencoreng nama baik sepakbola Italia.
Namun, siapa sangka jika Andrea Pirlo dan kawan-kawan mampu melangkah jauh. Mereka bahkan sukses mengalahkan tim-tim kuat macam Inggris dan Jerman. Di partai final, Gli Azzurri bertemu dengan Spanyol dan mereka akhirnya menyerah 0-4 di Olympic Stadium, Kiev, Minggu 1 Juli 2012.
"Spanyol mengontrol pertandingan dan intinya kami tidak pernah benar-benar menyakiti mereka. Karena, kami tidak punya tenaga lagi untuk mengejar mereka. Pertandingan itu berakhir pada menit 60 ketika kami bermain dengan 10 pemain," kata De Rossi merujuk pada keluarnya Thiago Motta karena cedera.
"Spanyol pantas dipuji, tapi begitu juga Italia karena kami menciptakan sebuah pendekatan baru yang akan dibangun untuk masa depan. Mungkin kalah 0-1 pada menit 90 akan lebih menyakitkan, meski tak seorang pun ingin kalah 0-4," kata pemain AS Roma tersebut seperti dilansir Football Italia.
Tak banyak yang bisa dilakukan Italia pada laga itu. Spanyol terus mempertahankan dominasi lapangan tengah sepanjang 90 menit. Pada akhirnya, Tim Matador pun sukses mempertahakan trofi Piala Eropa mereka.
"Saya menantang siapa saja untuk bermain dengan 10 orang melawan Spanyol, yang sudah unggul 0-2. Kami bisa saja menghindari dua gol terakhir, namun tidak banyak yang akan berubah. Spanyol berada di atas tim-tim lain," ucap De Rossi. (ren)
Namun, siapa sangka jika Andrea Pirlo dan kawan-kawan mampu melangkah jauh. Mereka bahkan sukses mengalahkan tim-tim kuat macam Inggris dan Jerman. Di partai final, Gli Azzurri bertemu dengan Spanyol dan mereka akhirnya menyerah 0-4 di Olympic Stadium, Kiev, Minggu 1 Juli 2012.
"Spanyol mengontrol pertandingan dan intinya kami tidak pernah benar-benar menyakiti mereka. Karena, kami tidak punya tenaga lagi untuk mengejar mereka. Pertandingan itu berakhir pada menit 60 ketika kami bermain dengan 10 pemain," kata De Rossi merujuk pada keluarnya Thiago Motta karena cedera.
"Spanyol pantas dipuji, tapi begitu juga Italia karena kami menciptakan sebuah pendekatan baru yang akan dibangun untuk masa depan. Mungkin kalah 0-1 pada menit 90 akan lebih menyakitkan, meski tak seorang pun ingin kalah 0-4," kata pemain AS Roma tersebut seperti dilansir Football Italia.
Tak banyak yang bisa dilakukan Italia pada laga itu. Spanyol terus mempertahankan dominasi lapangan tengah sepanjang 90 menit. Pada akhirnya, Tim Matador pun sukses mempertahakan trofi Piala Eropa mereka.
"Saya menantang siapa saja untuk bermain dengan 10 orang melawan Spanyol, yang sudah unggul 0-2. Kami bisa saja menghindari dua gol terakhir, namun tidak banyak yang akan berubah. Spanyol berada di atas tim-tim lain," ucap De Rossi. (ren)
Label:
ZONA REMAJA
Langganan:
Postingan (Atom)